Padang Pariaman, 11 Juli 2025 — Tokoh perantau asal Padang Pariaman yang juga seorang praktisi hukum, Irwan Sikumbang, SH., MH, menyampaikan keprihatinannya terhadap memanasnya respons sebagian masyarakat Nagari Ketaping atas pembatalan Pekan Budaya I Baralek Gadang Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam keterangannya, Irwan menyayangkan beredarnya informasi bahwa masyarakat marah besar akibat pembatalan tersebut. Menurutnya, situasi ini tidak perlu diperuncing dan dibesar-besarkan karena hal yang lebih penting saat ini adalah bersatu untuk membangun daerah.
“Sebagai putra daerah yang kini di rantau, saya ikut memantau perkembangan ini. Tapi saya melihat ini tak perlu dibesar-besarkan. Kita semua cinta budaya, tapi jangan sampai ini mengalihkan perhatian dari tujuan utama: memajukan Padang Pariaman,” ujar Irwan Sikumbang.
Ia menegaskan bahwa dinamika seperti ini biasa terjadi dalam penyelenggaraan kegiatan besar, dan semestinya disikapi dengan kepala dingin serta semangat kebersamaan. Irwan juga mengajak tokoh adat, pemuda, dan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini secara musyawarah mufakat.
“Budaya Minang itu luhur, ada prinsip *bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik*. Jadi mari kita kembali ke nilai itu. Duduk bersama, bicarakan dengan baik, dan jangan terjebak dalam konflik yang justru melemahkan kita sendiri,” tambahnya.
Menurut Irwan, semangat Bupati Padang Pariaman dalam membangun daerah patut diapresiasi dan didukung semua pihak. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal pembangunan agar manfaatnya bisa dirasakan luas.
“Saat ini banyak hal yang lebih mendesak, seperti meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, dan infrastruktur. Mari kita arahkan energi kita ke sana,” pungkasnya.
Pernyataan Irwan Sikumbang ini diharapkan mampu menjadi jembatan pemersatu dan mengedepankan dialog sebagai solusi dari dinamika yang tengah berkembang, demi tercapainya kemajuan dan persatuan di Kabupaten Padang Pariaman.
