Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya (DPRD) A. H. Thony, mengundang para wartawan yang telah menaikan berita tentang peristiwa kecelakaan yang terjadi di Hotel Empire Palace, untuk mengkonfirmasi pemberitaan yang sudah dipublikasikan. (20/5/2024).
“Sepertinya pihak management Empire kurang bijak menyikapi kejadian kecelakaan tersebut, dan tidak Surabaya banget, mengapa? Lepas dari management mau mengakui pekerja tersebut sebagai karyawannya atau tidak, seharusnya sikap empati dalam kemanusiaannya yang harus di kedepankan” Tegas A. H. Thony.
“Apalagi setelah mengetahui bahwa para korban kecelakaan tersebut tidak diperlengkapi dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), ini bukan saja kelalaian tapi sudah ada indikasi pelanggaran” Ungkap A. H. Thony.
“Kami sebagai wakil rakyat, menunggu pelaporan korban, yang sebaiknya didampingi oleh kuasa hukumnya, agar kami dapat menindak lanjuti permasalahan ini dengan semua pihak yang terkait” Lanjut A. H. Thony.
Dalam kesempatan lain pihak media menemui Dedi Wardhana Nasoetion. SH. LLM, yang ditunjuk oleh Ridwan (korban) sebagai kuasa hukumnya mengatakan, “Memang perlu melakukan pelaporan kepada anggota dewan sebagai wakil rakyat, supaya ada kekuatan penyeimbang, sebab bagaimanapun pak Ridwan sebagai korban yang adalah rakyat kecil, tidak mungkin dapat membela diri jika tidak ada pendampingan dari wakil rakyat” Jelas Dedi Wardhana Nasoetion, yang adalah seorang pengacara kondang yang S2 hukumnya didapat dari Belanda.
Para wartawan yang baru mengetahui berita kecelakaan tersebut ikut geram, karena rasa empatinya terhadap korban yang tidak mendapat santunan dari pihak Hotel Empire Palace, yang dalam notabene adalah Hotel Bintang empat. (kis)