Perskpknews.com, Labuan Bajo – Keluhan para pengecer pupuk bersubsidi di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat akan rendahnya ongkos angkut pupuk dari gudang distributor di lini tiga di Ibukota Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo, maupun di Ibukota Kabupaten Manggarai di Ruteng, menuju gudang pengecer di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, kini mulai mendapatkan perhatian dari CV. Lancar Jaya sebagai salah satu distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Manggarai Barat, Flores – NTT.
Ditemui LMI NTT dan KPK TIPIKOR NEWS di Labuan Bajo, Kamis pagi 7 Agustus 2025, Fransiska Sinta, Admin CV. Lancar Jaya menuturkan adanya penambahan ongkos angkut pupuk dari Gudang BGR milik Pupuk Indonesia di Labuan Bajo sebesar Rp 1.750/sak.
” Sebelum bulan Juli tahun ini, ongkos angkut pupuk bersubsidi dari gudang BGR milik Pupuk Indonesia di Labuan Bajo menuju gudang 14 Pengecer di 7 kecamatan yang menjadi wilayah layanan CV.Lancar Jaya sebesar Rp 5.250/sak.
Sejak bulan Juli, kami ada kesepakatan internal di CV.Lancar Jaya untuk menambah ongkos angkut sebesar Rp 1.750/sak sehingga dari sebelumnya Rp 5.250 menjadi Rp 7.000/ sak, ” beber Siska, sapaan Admin Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Manggarai Barat.
Adapun tujuh kecamatan yang menjadi wilayah layanan CV.Lancar Jaya adalah Boleng, Sano Nggoang, Mbeliling, Ndoso, Welak, Kuwus Barat, Lembor Selatan.
CV. Lancar Jaya berkiprah dalam kegiatan distribusi pupuk bersubsidi sejak 2016 dengan wilayah layanan mencakup tiga kecamatan ; Boleng , Mbeliling, dan Lembor Selatan. Selanjutnya sejak 2023, pihak Pupuk Indonesia (PI) menambah jumlah wilayah layanan Direktur CV Lanjar Jaya, H. Ali Marto menjadi tujuh kecamatan dari 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.
” CV.Lancar Jaya bergerak sebagai distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2016, dengan wilayah layanan hanya tiga kecamatan. Baru pada tahun 2023 Pupuk Indonesia menambah 4 kecamatan lagi hingga total tujuh kecamatan seperti saat ini,” terang Siska.
Ditanya soal keuntungan dari CV.Lancar Jaya dari pelayanan jasa distribusi pupuk bersubsidi ke tujuh kecamatan, Siska menyatakan hanya sebesar Rp 50/kg.
” Kami hanya dapat fee sebesar Rp 50 per kilogram dari pihak produsen, ” ungkapnya.
Diketahui, jumlah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Manggarai Barat tahun anggaran 2025 sebanyak 14.500 ton , stau setara dengan 145 juta Kg. Dari jumlah ini bisa diprediksi keuntungan Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Manggarai Barat sebesar Rp 50 x 145 juta kg , kurang lebih sebesar Rp 7 milliar untuk dua perusahaan yang menjadi Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Manggarai Barat, CV.Harum Jaya menangani 5 kecamatan dan CV. Lancar Jaya menangani 7 kecamatan.
Adapun fee untuk pengecer sebanyak 23 perusahaan yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat sebesar Rp 75 x 145 juta kg, kurang lebih sekitar Rp 10 Milliar per tahun.
Berdasarkan hasil pantauan Lembaga Monitoring Independen Nusa Tenggara Timur ( LMI-NTT) dan Tim Investigasi Nasional Media KPK Tipikor sejak awal tahun ini hingga Kamis, 7 Agustus 2025. Diketahui ongkos angkut pupuk bersubsidi dari gudang Pupuk Indonesia di Ruteng maupun di Labuan Bajo, disediakan oleh distributor hanya sebesar Rp 5.250 hingga Rp 6.000/sak pupuk subsidi jenis urea maupun ponska ukuran 50 kg. Angka ini dikeluhkan sangat rendah oleh para pengecer. Sebab, ongkos angkut pupuk bersubsidi dari Ruten maupun Labuan Bajo menuju gudang pengecer di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat jika menggunakan jasa angkutan umum sebesar minimal Rp 10.000, bahkan Rp 15.000 hingga Rp 20.000/sak.
” Kami kalah dan rugi di ongkos angkut dari Gudang Distributor di Labuan Bajo atau di Ruteng yang sangat tinggi biaya operasionalnya. Untuk menutupi kerugian ongkos angkut dari Kabupaten ke kecamatan, terpaksa kami jual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi atau HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, ” yang tidak ingin namanya dimediakan.
Pengecer lainnya dengan inisial YIJ mengakui jika dirinya menjual pupuk bersubsidi hingga melampaui HET sebesar Rp 280.000/ pasang yang terdiri pupuk urea dan ponska ukuran masing-masing 50 kg, dan bahkan sebelumnya sempat dijual dengan harga Rp 320.000/ pasang tahun 2023, dan tahun 2024 hingga awal 2025 dijual Devgan harga Rp 330.000/pasang.
” Saya tidak mungkin jual pupuk subsidi sesuai HET karena saya rugi dengan ongkos angkut. Saya mau jual pupuk subsidi sesuai HET mengandaikan pupuk subsidi diantar oleh Distributor dari lini tiga di Labuan Bajo ke lini empat di gudang kami sebagai pengecer, ” terangnya kepada media ini , 12 Juli 2025.
Reporter AJ.