Tokoh Masyarakat Sungai Limau, Tri Suryadi Sayangkan Pernyataan “Rajo Sampono” yang Bernada Provokatif Terkait Pembatalan Pekan Budaya Katapiang

Padang Pariaman – 11 Juli 2025
Salah seorang tokoh masyarakat Sungai Limau, Tri Suryadi yang akrab disapa Wali Feri, angkat bicara terkait kisruh yang mencuat akibat pembatalan Pekan Budaya Nagari Katapiang yang sebelumnya direncanakan digelar pada 10-12 Juli 2025 oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Pembatalan kegiatan yang seharusnya menjadi ajang pelestarian dan perayaan adat budaya Minangkabau itu disebabkan oleh pertimbangan efisiensi anggaran. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, selaku panitia pelaksana, tidak melanjutkan kegiatan tersebut setelah Bupati JKA memutuskan menghentikan pelaksanaannya karena dinilai akan membebani APBD sebesar kurang lebih Rp 240 juta.

Namun, keputusan tersebut memicu reaksi keras dari sebagian masyarakat Ketaping yang merasa kecewa karena nagari mereka ditunjuk sebagai tuan rumah. Bahkan Rajo Kanagarian Katapiang, Sampono, melontarkan pernyataan yang dianggap bernada provokatif, termasuk ancaman bahwa Katapiang akan keluar dari wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman dan bergabung ke Kota Padang.

Pada malam pembukaan Alek Budaya yang tetap berlangsung dengan inisiatif panitia lokal Nagari Katapiang, Rajo Sampono kembali menyampaikan sindiran-sindiran pedas terhadap Bupati JKA karena tidak hadir dalam kegiatan tersebut.

Menanggapi situasi yang semakin memanas, Tri Suryadi menyampaikan keprihatinannya. Dalam diskusi bersama wartawan di Talao Pauh pada Jumat (11/07/2025), ia menyayangkan pernyataan-pernyataan Rajo Sampono yang dinilai tidak mencerminkan keteduhan seorang pemimpin adat.

“Hakikatnya seorang Rajo, yang juga mamak di tengah masyarakat, seharusnya berbahasa yang menenangkan, enak didengar, dan sejuk terasa. Dalam adat kita, niniak mamak itu ‘kusuik manyalasaian, karuah mampajaniah’. Bukan malah memperkeruh suasana,” ujar Wali Feri.

Ia pun mengajak seluruh elemen, terutama Niniak Mamak Katapiang dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, untuk duduk bersama dan menyelesaikan persoalan secara bijak dan beradat.

Lebih lanjut, Wali Feri mengingatkan masyarakat untuk melihat persoalan ini secara utuh, termasuk niat baik Bupati JKA dalam membangun daerah. Ia menyebutkan bahwa saat ini JKA tengah aktif memperjuangkan berbagai proposal ke pemerintah pusat demi percepatan pembangunan Padang Pariaman.

“Jadi mari kita lihat juga niat tulus dan ikhlas Bupati JKA untuk memajukan daerah ini dalam lima tahun ke depan. Kalau pun ada kekurangan komunikasi atau miskom, mari diselesaikan dengan kepala dingin,” pungkasnya.

Ia juga mengakhiri pernyataannya dengan ucapan maaf apabila ada kata-katanya yang kurang berkenan.